Universitas
adalah tempat tujuan selanjutnya untuk meneruskan pendidikan setelah SMA. Dimana
semua pelajar ingin mendapatkan gelar sarjana sesuai dengan jurusan yang
diinginkan atau dituju. Begitu juga dengan aku yang memilih Universitas
Gunadarma untuk meneruskan pendidikan. Disana aku memilih fakultas ekonomi
jurusan manajemen. Disinilah ceritaku bermula.
Kenapa
aku bisa akhirnya memilih kuliah di Universitas Gunadarma, begini ceritanya. Disaat
semua teman-temanku sibuk mencari universitas, aku masih saja santai dan asik
liburan. Dengan waktu liburan yang cukup lama setelah lulus dari SMA membuat
aku menjadi malas dan bosan untuk belajar. Malas untuk tes di segala macam
universitas, tapi orang tua sudah mulai bawel menanyakan dimana aku akan
kuliah. Tiba-tiba aku mendapatkan surat dari Universitas Gunadarma bahwa aku
mendapatkan beasiswa disana.
Awalnya
orang tuaku tidak setuju aku kuliah disana, mereka khawatir karena jarak yang
jauh. Lalu mereka menyarankan untuk mencoba tes di kampus dekat rumah. Setelah itu
mama menemaniku untuk mendaftar di kampus terdekat. Tapi dengan banyak
pertimbangan akhirnya mereka menyetujui aku kuliah di Universitas Gunadarma.
Kuliah
di Universitas Gunadarma awalnya santai dan menyenangkan. Apalagi sebagai
mahasiswa baru masih tidak ada beban. Disana aku juga mendapatkan banyak teman
yang asik, aneh, hingga menyebalkan. Merasakan bolos kuliah dan lebih memilih
karokean, menyepelekan tugas hingga deadline tiba dan banyak kenakalan-kenakan
kecil seorang mahasiswa.
Sekarang
sudah 3 tahun lebih aku duduk di bangku kuliah, sekarang aku tingkat 4 semester
7. Banyak pengalaman dan cerita yang sudah terjadi. Senang, sedih, menderita, repot
karena tugas, bolos kuliah karena malas dan banyak lainnya yang aku rasakan. Dengan
keadaan depok yang panas dan jarak yang lumayan jauh dari rumah, aku memutuskan
untuk tinggal di kostan di belakang kampus. Alasan aku mengekost agar tidak
telat dan tidak malas ke kampus, tapi kenyataanya tidak seperti yang
direncanakan.
Sebagai
mahasiswa tingkat akhir, penganiayaan dimulai. Bermula di tingkat 3 semester 6
aku harus menyelesaikan sebuah tugas kuliah bernama Penulisan Ilmiah atau yang
sering disebut PI. PI adalah salah satu penunjang kelulusan. Jika belum
menyelesaikan PI kami sebagai mahasiswa tidak bisa mengerjakan skripsi. Penulisan
Ilmiah juga sebenarnya adalah latihan agar tidak kaget saat mengerjakan
skripsi. Meskipun begitu PI membuat para mahasiswa kewalahan juga. Harus selalu
rajin ke perpustakaan untuk mencari bahan, tidak ada waktu tidur agar tugas ini
cepat selesai, sabar menunggu saat janjian dengan dosen pembimbing, hingga panik
karena harus sidang PI.
Lalu
bagaimana saat nanti mengerjakan skripisi? Apa saja yang akan terjadi? Apakah penderitaan
saat mengerjakan skripsi sama dengan saat mengerjakan PI atau malah melebihi? Kita
lihat saja nanti. Salam semangat dari sesama mahasiswa tingkat akhir.