Edisi ke-8
SCHIFFMAN & KANUK
Bagian Pertama
Pendahuluan:
Dampak Revolusi Digital Pada Perilaku Konsumen
1.Tujuan One-To-One
Marketing
One to one marketing adalah tehnik memasarkan produk
dengan cara memberikan produk dan jasa kepada pelanggan sesuai dengan hasil
identifikasi terhadap kebutuhan dan preferensi mereka masingmasing.
·
Untuk Mencapai Pelanggan Lebih Dekat
Dalam sistem ini bisa menambah kepuasan pelanggan, karena
identifikasi kebutuhan tepat pada sasaran.
·
Menjual Lebih Banyak Produk
Kepuasan pelanggan yang meningkat tentunya akan menambah
lebih banyak produk yang terjual.
·
Menghasilkan Keuntungan
Terjualnya lebih banyak produk membuat profit perusahaan
meningkat.
2.
Revolusi Digital di Pasaran
Jejaring sosial
menjadi tempat istimewa bagi pemasaran sebuah produk. Facebook atau Twitter
cepat menarik pelanggan karena setiap hari ada ribuan orang yang mengaksesnya.
Kian hari minat konsumen terhadap bisnis online semakin tinggi.
Dunia online atau
internet tersebut memudahkan pemasaran, yang kita sebut sebagai era digital
pasaran. Beberapa keunggulannya antara lain:
·
Memungkinkan penyesuaian produk, jasa, dan pesan promosi yang
belum pernah ada sebelumnya.
·
Meningkatkan hubungan dengan pelanggan secara lebih efektif
dan efisien.
3.
Perubahan Lingkungan Bisnis
Suatu adaptasi kita
perlukan dalam setiap respon bisnis, aik dalam keadaan perusahaan naik maupun
turun. Dalam hal ini ada yang disebut perubahan lingkungan bisnis dari
tradisional ke modern. Pada dasarnya kegiatan bisnis tetap berjalan sama, hanya
media yang digunakan menyesuaikan era digital.
Penyesuan –
penyesuaian tersebut harus kita lakukan demi terciptanya dinamisme kelangsungan
hidup perusahaan.
·
Peningkatan daya konsumen
·
Akses terhadap informasi
·
Lebih banyak produk dan jasa
·
Pertukaran interaktif dan instan
·
Akses ke pola dan preferensi pelanggan
·
Evolusi ke sambungan lain-Web
·
PDA
·
HDTV
·
Ponsel
4.
Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen
yang ditampilkan dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang
suatu produk atau jasa diharapkan mampu memuaskan kebutuhan mereka.
Perilaku konsumen
adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian,
pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi
memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang
mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
2.
Konsumen Pribadi
Individu yang
membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri, untuk keperluan rumah tangga,
untuk penggunaan dari anggota keluarga, atau teman.
Konsumen pribadi memilih
kebutuhannya sesuai keputusan konsumen sendiri, bukan atas dasar kelompok atau
organisasi. Keperluan-keperluan yang dibutuhkan seorang individu relatif
sedikit.
3.
Konsumen Organisasi
Sebuah perusahaan,
instansi pemerintah, atau lembaga lainnya (mencari keuntungan maupun tidak)
yang membeli barang, jasa, dan / atau peralatan yang diperlukan bagi
organisasi.
Kebutuhan organisasi
didasari pemenuhan barang ataupun jasa yang dibutuhkan oleh organisasi.
Kebutuhan organisasi relatif lebih besar, dalam volume yang tinggi.Walaupun
bisa saja barang yang diperlukan oleh konsumen organisasi dan pribadi sama,
tapi volume pembelian lah yang membedakannya.
4.
Pengembangan Konsep Pemasaran
Pengembangan konsep produksi dianggap hal yang paling
dasar dalam memulai pengembangan konsep pemasaran, pada tahap inilah tim
pengembangan diharapan mampu mengembangkan kreatifitasnya dalam konsep produksi
sebelum melangkah lebih jauh ke konsep produk.
Setelah
pematangan konsep produksi, penentuan konsep produk yang tepat untuk dipasarkan
dianggap penting, konsep produk yang matang, pemuasan konsumen melalui produk
yang dipasarkan diharapkan mampu mendongkrak nama perusahaan.
Penentuan
cara menjual tidak kalah pentingnya. Memutuskan cara atau strategi yang tepat untuk menjual produk
kita membuat konsumen lebih mudah membeli, serta harga yang tepat sesuai
produk.
Tahap
terakhir pematangan konsep pemasaran. Disini proses kita berhubungan dengan
konsumen, memasarkan barang dengan strategi yang dibuat dengan matang membuat
suatu siklus pengembangan konsep pemasaran sempurna.
2. Konsep Produksi
Asumsi bahwa konsumen terutama
tertarik pada kemudahan mendapatkan produk dan harga yang rendah berlaku paling
tidak dalam dua situasi. Pertama adalah jika permintaan atas produk melebihi
penawaran, seperti yang ada di Negara berkembang.
Dalam situsi ini, konsumen lebih
tertarik untuk mendapatkan produk daripada keistimewaan produk tersebut, dan
pemasok akan memusatkan perhatian pada usaha untuk menigkatkan produksi.
Situasi kedua adalah ketika biaya produksi tinggi dan harus diturunkan untuk
memperluas pasar.
Mengasumsikan bahwa konsumen
tertarik terutama dalam produk dengan harga yang rendah.
Tujuan pemasaran:
·
Murah, produksi yang efisien
·
distribusi intensif
·
perluasan pasar
3. Konsep Produk
Berdasarkan konsep ini, manajer
mengasumsikan bahwa pembeli menghargai produk yang dibuat dengan baik dan
mereka dapat menilai kualitas dan kinerja suatu produk. Perusahaan yang
berorientasi produk sering merancang produk mereka dengan sedikit atau tanpa
masukan dari pelanggan. Mereka yakin bahwa insinyur mereka tahu bagaimana
merancang dan menyempurnakan produk mereka dan bahkan mereka tidak menganalisis
produk pesaing.
Mengasumsikan bahwa
konsumen akan membeli produk yang menawarkan mereka kualitas tertinggi, kinerja
terbaik, dan fitur yang paling hebat.
Tujuan pemasaran:
·
peningkatan kualitas
·
Penambahan fitur
·
Kecenderungan Miopia Pemasaran
4. Konsep Penjualan
Konsep ini mengasumsikan bahwa
konsumen malas atau enggan melakukan pembelian dan untuk itu harus didorong.
Juga diasumsikan bahwa perusahaan memiliki cara penjualan dan peralatan promosi
yang efektif untuk merangsang lebih banyak pembelian.
Mengasumsikan bahwa konsumen tidak
mungkin untuk membeli produk kecuali mereka benar benar dalam keadaan
membutuhkan produk
Tujuan pemasaran:
·
Menjual, menjual, menjual
·
Kurangnya kepedulian terhadap kebutuhan dan kepuasan
pelanggan
5. Konsep Pemasaran
Mengasumsikan bahwa untuk menjadi
sukses, perusahaan harus menentukan kebutuhan dan keinginan pasar target
tertentu dan memberikan kepuasan yang diinginkan lebih baik dari kompetitor
Tujuan pemasaran:
·
Keuntungan melalui kepuasan pelanggan
6. Pemimpin Bisnis Yang
Mampu Memahami Perilaku Konsumen
Pemahaman mengenai perilaku
konsumen sangatlah penting dalam pemasaran. Menurut Engel, et al. (1994),
perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk keputusan
mendahului dan menyusuli tindakan ini. Terdapat dua elemen penting dari arti
perilaku konsumen, yaitu: proses
pengambilan keputusan, kegiatan fisik
yang melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan menggunakan barang dan
jasa ekonomis (Swastha, 1990).
Pemahaman akan perilaku konsumen
cerdas dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk
merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat
yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli. Ke dua, perilaku
konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik.
Misalnya dengan mengetahui bahwa
konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan
dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. Aplikasi ke
tiga adalah dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide
di antara konsumen.
Dengan memahami sikap konsumen
dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat
dan efektif.Dan juga dapat memberikan gambaran kepada para pemasar dalam
pembuatan produk,pnyesuaian harga produk,mutu produk,kemasan dan sebagainya
agar dalam penjualn produknya tidak menimbulkan kekecewaan pada pemasar
tersebut.
Pemimpin perusahaan yang mampu
memahami perilaku konsumen:
•
Alfred Sloan, General Motors
•
Colonel Sanders, KFC
•
Ray Kroc, McDonald’s
2. KFC’s Footstep
Foyage
Kolonel Harland Sanders lahir
pada 9 September, 1890, secara aktif memuai bisnis franchise ayamnya umur 65
tahun. Sekarang, KFC telah menjadi salah satu pelayanan makanan cepat saji
terbesar di dunia. Dan Kolonel Sanders, adalah perintis restoran cepat saji,
yang telah menjadi semangat kewirausahaan.
2. Konsep Pemasaran
Orientasi konsumen menunjukan bahwa kepuasan akan
kebutuhan konsumen memberikan fokus untuk pengembangan dan strategi pemasran
agar perusahaan datap mencapai target usahanya.
3. Mengimplementasikan konsep pemasaran.
Layaknya
hal lain, suatu konsep butuh implementasi. Implementasinya tidak sembarangan
dibuat. Konsep pemasaran dibuat berdasarkan ketelitian karena menyangkut
kekuatan posisi produk di pasaran, beberapa langkahnya antara lain:
·
Penelitian
konsumen
Tahap pertama penelitian konsumen, dibutuhkan
agar perusahaan mampu mendapatkan data statistik mengenai konsumen.
·
Segmentasi
atau pembagian menjadi ruasan.
Setelah didapatkan hasil penelitian berupa
data statistik konsumen, dibuatlah segmentasi atau pembagian berdasarkan kelas
menjadi ruasan.
·
Menetapkan
target.
Tahap segmentasi selesai, sekarang saatnya
menentukan target pemasaran. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta
pengelompokan konsumen, perusahaan menyeleksi target yang layak/tepat sasaran
·
Posisi/kedudukan.
Perusahaan diharapkan mampu memposisikan
perusahaannya sesuai taget yang telah dibuat sebelumnya.
4.
Penelitian konsumen.
•
Proses dan alat media yang digunakan untuk mempelajari
bagaimana perilaku para konsumen.
•
Dua perspektif:
·
Pendekatan positif
·
Pendekatan Intertivist.
5. Segmentasi, Penetapan Target dan Posisi.
•
Segmentasi: Proses pemisah/pembagian
pasar ke dalam bagian himpunan konsumen dengan melihat kebutuhan umum atau
karateristiknya.
•
Menetapkan target: Menyeleksi/memilih satu
atau lebih bagian untuk dilanjutkan.
•
Posisi/kedudukan : mengembangkan
gambaran yang berbeda untuk produk citra dalam pemikiran setiap
konsumen.
6.
Penempatan yang sukses.
Penempatan yang sukses dinilai dari
produk itu sendiri, harga, tempat dan promosi. Penempatan dikatakan sukses
apabila konsumen membeli produk secara cepat.
•
Menyampaikan/mengkomunikasikan tentang manfaat dari sebuah
produk, lebih cukup untuk keistimewaannya.
•
Menyampaikan/mengkomunikasikan rencana penjualan yang unik
untuk setiap barangnya.
7.
Campuran Pemasaran
-
Produk.
Dalam pengertian Marketing Mix, yang pertama adalah product atau produk.
Saat akan menentukan produk, banyak hal yang harus dipertimbangkan, diantaranya
adalah :
·
Bentuk atau desain
·
Teknologi
·
Kegunaan atau fungsi
·
Kenyamanan
·
Nilai
·
Kualitas
·
Pengemasan
·
Nama produk atau merk
·
Asesori
·
Garansi
Dengan mempertimbangkan beberapaa hal di atas ketika menentukan produk
yang akan dipasarkan, maka diharapkan produk tersebut akan benar-benar matang
dan siap jual, serta memiliki lebih banyak keunggulan.
-
Harga.
Yang kedua adalah menentukan harga. Dalam menentukan harga suatu produk
untuk dijual perlu diperhatikan beberapa hal diantaranya adalah :
·
Peluncuran
·
Penetrasi
·
Psikologi
·
Biaya tambahan
·
Harga umpan
-
Tempat.
Place, tempat, atau lokasi juga adalah sebuah faktor lain yang menentukan
dalam pengertian marketing mix. Tempat in meliputi beberapa poin, yaitu :
·
Pengecer
·
Grosir
·
Pesanan melalui surat
·
Internet
·
Penjualan langsung
·
Perseorangan
·
Berbagai saluran lain
Dengan benar-benar mempertimbangkan tempat, diharapkan penjualan akan
lebih tepat sasaran dan tidak akan banyak membuang tenaga, waktu, dan biaya
yang tidak perlu.
-
Promosi.
Kemudian yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah promotion atau
promosi penjualan. Strategi promosi dalam pengertian marketing mix meliputi beberapa
hal, yaitu :
·
Penawaran khusus
·
Iklan
·
Ujicoba
·
Surat langsung
·
Poster dan selebaran
·
Hadiah atau bonus
·
Persaingan
·
Patungan atau kerjasama
Promosi
tidak boleh dilakukan secara sembarangan atau asal gencar saja, namun perlu
benar-benar dipertimbangkan. Berbagai cara atau strategi promosi ini bisa
digunakan untuk lebih mengenalkan produk kepada para konsumen. Selain itu juga
untuk menciptakan kesadaran pada para konsumen bahwa produk kita itu ada.
8.
Hubungan yang sukses
-
Nilai Konsumen.
Adalah seberapa besar pengaruh produk terhadap kepuasan konsumen
-
Ingatan Konsumen.
Adalah suatu kepuasan dalam bentuk eksistensi produk di benak konsumen
-
Kepuasan Konsumen.
Anggapan milik konsumen setelah penggunaan produk.
Variabel-variabel diatas akan terbentuk dan menjadi suatu citra
perusahaan.
9.
Tipe dari setiap konsumen
1.
Pendiam
Konsumen
tipe ini biasanya tidak banyak bicara. Jika tidak mendapatkan pancingan dari
lawan bicaranya maka mereka tidak akan berbicara. Less talk more action,
mungkin itulah semboyan konsumen tipe ini.
Konsumen
tipe ini biasanya jaringan pertemanannya terbatas karena mereka jarang bergaul.
Namun jika mereka memiliki teman, mereka sangat dekat sehingga setiap ucapannya
akan selalu dipercaya. Dan jika sudah sekali percaya, mereka akan terus
mempercayainya sampai kapan pun. Sifat ini akan menguntungkan bagi Anda, sebab
referensi dari si pendiam dapat sangat diandalkan.
Langkah-langkah
komunikasi ketika berhadapan dengan konsumen tipe ini adalah:
Anda
harus menyiapkan mental untuk lebih banyak bicara daripada mendengar.
Memulai
pembicaraan dengan hal-hal yang ringan dan tidak perlu membicarakan sesuatu
yang berat dengannya, apalagi langsung ke urusan penjualan. Anda bisa
memulainya dengan membicarakan hobi, keluarga dan sebagainya.
2.
Cerewet
Meski
tidak memancingnya Konsumen tipe ini sangat aktif bicara. Bahkan tidak jarang
mereka terlihat mengenal dan dekat dengan Anda. Mereka sangat mudah diajak
berbicara dengan gaya yang santai dan akrab. Terkadang pembicaraan mereka juga
berlebihan, tapi itulah tipe konsumen cerewet.
Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan untuk berkomunikasi dengan tipe ini yaitu:
Coba
untuk menjadi pendengar dan biarkan konsumen Anda berbicara.
Ikuti
alur mereka sampai pada tahap tertentu. Kemudian belokkan alur pembicaraan
sesuai keinginan Anda.
Jangan
ragu mengatakan, “Bolehkah saya berbicara sekarang?”
3.
Arogan
Arogan
merupakan salah satu tipe konsumen yang sulit menerima pendapat orang lain dan
selalu menganggap pendapatnyalah yang paling benar. Jika Anda tidak mengenal
karakter ini, jangan menyalahkan diri Anda jika presentasi Anda selalu gagal.
Konsumen arogan merasa tahu segala hal, termasuk produk Anda sekalipun. Dan
dalam menghadapinya, Anda harus sabar dan tidak boleh tersinggung sama sekali.
Cara
menghadapi konsumen seperti ini adalah:
Beri
mereka kesempatan untuk memahami produk Anda sesuai keinginannya. Anda bisa
memberikan informasi mengenai produk
Anda lewat brosur atau melihat produk sendiri.
Jangan
coba-coba menganggu “kesendiriannya” jika tidak ingin mendapatkan cacian.
Anda
hanya bisa bertanya, “Apakah Anda sudah jelas tentang produk kami?” atau
pertanyaan lain yang sejenis.
Tipe
seperti ini sangat senang dipuji. Oleh karena itu pujilah mereka dengan sopan
dan proporsional.
4.
Sombong
Apakah
Anda tahu perbedaan sombong dengan arogan? Dalam konteks ini, tipe sombong
dimaknai sebagai seseorang yang terlalu bangga dengan dirinya dan suka banyak
berbicara dan sering kali memamerkan kemampuannya dan apa yang dimiliki.
Padahal yang dikatakan mereka belum tentu benar. Bagi penjual, tipe seperti ini
adalah konsumen yang paling mudah dipengaruhi.
Berikut
ini yang harus Anda lakukan untuk tipe seperti ini agar mudah menghadapinya:
Biarkan
mereka bicara sesuka hatinya
Memberi
kesan seolah-olah Anda menyetujui semua pendapat mereka. Misalnya dengan
mengatakan “Anda benar”, “Saya setuju dengan Anda”, dan pernyataan lain
sejenisnya.
Pujilah
sesuatu yang mereka banggakan. Misalnya, jika konsumen Anda memiliki banyak
perhiasan, berikan pujian tentang hal itu.
Rayu
konsumen Anda untuk menggunakan produk Anda berdasarkan pembicaraan mereka
sendiri. Contoh pernyataan, “Jika mampu membeli barang mewah seperti yang telah
Anda ceritakan, Anda pasti bersedia membeli produk kami”.
5.
Hemat
Orang
hemat adalah orang yang terlalu memperhitungkan untung rugi dan memanfaatkan
setiap hal yang akan dibelinya. Konsumen ini memang harus memperhitungkan
seberapa besar manfaat yang akan diperoleh jika membeli sesuatu. Namun, tipe
hemat cenderung berlebihan. Mereka sangat detail dan tidak akan melewatkan satu
pun perhitungannya.
Trik
untuk menghadapinya yaitu:
Siapkan
data dan hitung-hitungan setiap produk secara lengkap
Sampaikan
manfaat dan fungsi setiap produk kepada konsumen
Jangan
pernah mengabaikan perhitungan produk, bahkan perhitungan paling sepele sekali
pun.
Jangan
pernah mengabaikan manfaat dan fungsi produk, bahkan manfaat yang paling minor
sekali pun.
6.
Pembanding
Tipe
pembanding adalah konsumen yang sangat paham akan produk yang Anda tawarkan.
Bisa jadi konsumen tipe ini justru lebih menguasai produk Anda bahkan produk
kompetitor, jika Anda tidak benar-benar mempelajari produk. Untuk itu Anda
harus menguasai produk sendiri dan produk pesaing dalam menghadapi konsumen
bertipe pembanding.
Tipe
pembanding akan selalu membandingkan produk-produk Anda dengan produk
kompetitor. Bisa saja Anda terperosok ke dalam jebakan perbandingannya.
Pastinya setiap penjual selalu mengunggulkan kualitas produk sendiri dan
merendahkan produk pihak lain. Jika Anda tidak menguasai produk, mungkin saja
Anda akan mati kutu ketika berhadapan dengan mereka.
Trik
untuk menghadapinya yaitu:
Kuasai
produk semaksimal mungkin dan ilmu presentasi agar mampu meyakinkan tipe
pembanding.
Pelajari
produk-produk sejenis kompetitor.
Jangan
pernah bersedia masuk ke dalam jebakan membanding-bandingkan produk tanpa
memikirkan dampak yang ditimbulkan.
Untuk
menghadapi tipe ini, jika Anda belum paham betul, sebaiknya mengajak serta
rekan kerja senior Anda.
2.
Profitabilitas Konsumen-Fokus Pemasaran
2. Konsep Pemasaran Masyarakat.
Sebuah revisi terhadap konsep
pemasaran tradisional dengan menduga bahwa pasar tersebut akan mematuhi
terhadap setiap prinsip dan tanggung jawab sosial dalam pemasaran barang dan
jasa yaitu bahwa mereka harus berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar
sasaran mereka dengan cara melestarikan dan meningkatkan kesejahteraan konsumen
dan masyarakat secara menyeluruh.
Konsep pemasaran Masyarakat
menegaskan bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan
minat dari pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih
efektif dan efesien dibandingkan pesaing dengan tetap memelihara atau meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan konsumen.
Konsep pemasaran masyarakat
menuntut pemasar untuk memasukan pertimbangan-pertimbangan sosial dan etis
kepraktek-praktek pemasaran mereka sehingga bentuk konsep pemasaran ini disebut
juga sebagi pemasaran pedulii masyarakat. Priangle dan Thompson mendefinisikan
konsep itu sebagai ‘Aktifitas yang bisa digunakan untuk sebuah perusahaan yang
menjual citra, produk dan jasa kepasar, guna membangun hubungan atau kemitraan
yang berdasarkan satu kepedulian atau sejumlah kepedulian demi mendapatkan
manfaat timbal balik’.
Pemasaran peduli masyarakat
dianggap sebagai peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan reputasi, menaikan
pengenalan merek, meningkatkan kesetiaan pelanggan, membangun penjualan dan
menaikan liputan pers.
3.
Konsep Pemasaran Masyarakat.
Dalam konsep ini, tanggung
jawab sosial dianggap bagian dari strategi bisnis. Tidak hanya mementingkan
keuntungan semata, tapi juga peduli terhadap lingkungan serta dampak sosialnya.
CSR merupakan suatu komitmen berkelanjutan
oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada
pengembangan ekonomi dari komunitas setempat atau pun masyarakat luas,
bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarganya
·
Sebuah perusahaan akan menjadi makmur saat masyarakatnya
makmur.
·
Perusahaan, serta individu akan lebih baik jika terdapat
tanggung jawab sosial dengan komponen integral dari setiap keputusan yang
dikeluarkan pasaran.
·
Membutuhkan semua pemasar untuk mematuhi asas/prinsip atas
tanggung jawab sosial
Gambar diatas adalah tentang model pengambilan keputusan
konsumen. Ada tiga input yaitu pemasukan
pengaruh eksternal, proses pengambilan keputusan konsumen dan hasilnya adalah
perilaku pasca keputusan.
Pada tahap pertama, pemasukan pengaruh
eksternal,dilakukanlah upaya upaya pemasaran meliputi produk, promosi, harga,
dan saluran distribusi. Variabel pemasaran tersebut dibagi lagi menjadi
lingkungan keluarga, sumber informal, kelas sosial, kebudayaan dan sumber
non-komersial.
Tahap kedua, adalah eksekusi, alias tahap proses
pengambilan keputusan, faktor psikologis yang mempengaruhinya adalah motivasi,
persepsi, pengetahuan, kepribadian dan sikap.
Tahap ketiga, tahap perilaku pasca keputusan, tahap ini
diharapkan berhasil karena setelah menggunakan produk, konsumen yang merasa
puas akan mengulang pembelian
Catatan :
-
One
to one marketing : tekhnik memasarkan produk dengan cara memberikan produk dan
jasa kepada pelanggan sesuai dengan hasil dentifikasi terhadap kebutuhan dan preferensi
mereka masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar